MINIM PENDAFTAR , 4 SDN TERANCAM TUTUP
Minimnya peserta didik baru SD yang gedungnya rusak dan disegel di Kabupaten Sumenep berdampak serius terhadap keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa yang ada di daerah tersebut. Sehingga sampai–sampai pelaksanaan kegiatan sekolah tersebut diadakan dirumah warga atau dimasjid-masjid.
Menurut saya, jika sekolah itu dibiarkan sangat merugikan bagi pihak sekolah tersebut karena apabila sekolah ini tidak segera diperbaiki maka sekolah akan terancam ditutup karena tidak ada murid yang sekolah di tempat itu. Karena jika tidak ada murid yang bersekolah maka eksistensi sekolah kedepannya akan menurun.
Maka dari itu bagian kehumasan atau pihak yang berwenanag didalam sekolah tersebut segera bertindak agar murid-murid warga setempat tetap mau bersekolah di daerah sumenep meski fasilitasnya tidak layak dan tidak memadai untuk digunakan menuntut ilmu. Biasanya jika ada sekolah yang tidak layak atau rusak akan mendapatkan suatu bantuan dari pemerintah dan bantuan tersebut juga mempertimbangkan banyaknya siswa yang bersekolah, karena jika siswanya terlalu minim maka sekolah tersebut tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah guna memperbaiki gedung-gedung sekolah yang rusak dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk keperluan sekolah. Sehingga siswa-siswa dapat bersekolah kembali seperti halnya sekolah yang lain.
Jika dilihat dari bagian kehumasan menurut saya sudah cukup baik karena pada awalnya sekolah tersebut mendapatkan murid yang hanya bisa dihitung dengan jari dan pada akhirnya orangtua murid mau mendaftarkan anaknya masing-masing Karena berkat sosialisasi dari pihak HUMAS (Hubungan Masyarakat. Dan mengupayakan sebaik mungkin hal-hal yang sangat menunjang bagi siswa-siswa guna memperlihatkan citra sekolah tersebut. seperti; mencetak prestasi yang unggul, menciptakan keamanan didalam dan diluar sekolah, menaati tata tertib sekolah dan masih banyak lagi.
